Koto Baru Kantong Basis Paslon AZFER

SUNGAIPENUH, JAMBI - Kembali Membludak!!! Ribuan massa memadati kampanye dan blusukan calon walikota dan wakil walikota, Ahmadi Zubir-Ferry Satria, nomor urut 2, di kecamatan koto baru, Minggu (27/10).

Sejumlah tokoh masyarakat dan adat setempat, dalam orasinya kembali mengingatkan kepada seluruh anak Jantan dan anak batino masyarakat kota Baru, untuk memilih Paslon AZ-FER pada 27 November, mendatang.

Baca juga: Relawan PMP  Perkuat Prabowo di Tahun 2024

Diantaranya, ketua lembaga adat 9 luhah koto baru, Buzarman, Tokoh masyarakat, yang juga tokoh agama, Drs. Saaduddin Ibrahim, dan sejumlah tokoh lainnya, ikut andil orasi menekankan dan menghimbau masyarakat 

Intinya, dalam orasi yang disampaikan, menegaskan tidak ada pilihan lain untuk warga koto baru, selain AZ-FER. Selain sebagai anak Jantan koto baru, Ahmadi Zubir juga adalah walikota yang masih menjabat. Selain itu, meskipun baru tiga tahun menjadi walikota, sudah banyak pembangunan yang sudah dilakukan.

Baca juga: Tony Rosyid: KPK Itu Lembaga Negara atau Lembaga Penguasa?

Jalan Rigit beton dari simpang Sungaipenuh Liuk menuju Simpang Tiga, disamping pembangunan disektor-sektor lainnya. Kalau calon yang lain, lanjut sejumlah orator hanya baru mau memulai dan menjanjikan.

"Apalagi yang belum pak Ahmadi perbuat untuk kita, makanya mari kita lanjutkan pembangunan dengan memilih AZ-FER nomor 2. Lebih baik melanjutkan, dari pada memulai", ungkap salah satu tokoh dalam orasi politiknya.

Baca juga: Tony Rosyid: Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo

Sementara itu, calon walikota Ahmadi Zubir, dalam orasinya, optimis bisa menang telak di kecamatan koto baru. Pasalnya, selain dirinya adalah anak Jantan koto baru, selama beberapa kali pemilihan dirinya juga selalu menang di koto baru.

"Sudah tiga kali ikut pemilihan tidak pernah kalah di koto baru, bahkan pada pemilihan 2020 saya berhasil meraup 75 persen, apalagi 2024 ini, saya yakin lebih maksimal", tegas Ahmadi Zubir. (*)

Baca juga: Gedung Megah Nasdem Minim Ornamen Bali, Mudana: Bila Tidak Ada Tidak Menghormati